Bukan hanya milik kaum remaja. Juga milik pasangan suami-istri, seberapa pun tua usia perkawinan. Seringkali, setelah menikah, seorang suami merasa tidak perlu atau malu untuk memperlakukan istri sama seperti ketika masih berpacaran. Romantisme penting untuk terus memupuk rasa cinta, mengobarkan gairah asmara. Dengan begitu, kehidupan perkawinan tetap segar dan indah. Kehidupan perkawinan toh tak melulu soal hubungan intim, meski itu memang faktor utama. Tapi bila Anda membumbuhi perkawinan dengan percikan romatisme, istri akan menjadi bergairah juga.
Keromantisan adalah bercinta dengan pikiran istri Anda, dengan cara mengungkapkan cinta dengan berbagai macam cara, menyusupkan sentuhan-sentuhan istimewa yang lain dari biasanya, lain dari rutinitas kehidupan Anda. Cinta dan perasaan kasih harus diperlihatkan dan ungkapkan tiada henti. Tips berikut mungkin usang bagi Anda. Tapi apa salahnya bila Ada mendaur ulang kembali langkah tersebut. Siapa tahu, langkah itu bisa membangkitkan kenangan lama Anda bersama istri pada masa-masa berpacaran.
Pertama, berilah pujian-pujian kepada istri Anda. Sejujurnya, dengan sungguh-sungguh dan apa adanya. Bukan hanya berarti Anda memperhatikannya dan segala kelebihannya, tapi juga membangun kebanggan dan harga dirinya sebagai seorang istri. Dengan kerap memujinya juga membentengi Anda dari godaan perempuan lain. Berarti pula Anda bersikap positif, membuat hubungan perkawinan makin mendalam.
Carilah sebanyak mungkin pujian mengenai istri Anda. Apa saja. Bisa kelebihan fisiknya (matanya, senyumnya, dan sebagainya) atau sikapnya selama menjadi istri Anda (masakannya, cara menata rumah, dan sebagainya). Atau cobalah kalimat sederhana ini, Tak salah aku memilih kamu sebagai istri bila dia melakukan sesuatu. Bila selama ini Anda jarang melakukannya, sehingga istri merasa curiga, jangan berhenti. Teruskanlah. Anda juga bisa menjelaskan padanya bahwa selama ini Anda tidak terlalu memperhatikan dirinya, kecantikannya, dan sebagainya. Dan sekarang Anda berniat untuk memperhatikan dan menikmati pesona itu.
Pujian-pujian ini juga bagus bila Anda terapkan di atas ranjang.
Kedua, esay with flower atau ungkapkan dengan bunga. Bukan hanya pada peristiwa-peristiwa khusus, ulang tahunnya atau ulang tahun perkawinan Anda berdua. Kirimkanlah bunga kapan saja. Lebih menggetarkan lagi bila sesekali disertai kartu ucapan yang berisi ungkapan betapa besar cinta Anda dan betapa berartinya dirinya. Jika Anda takut itu membosankan, selingilah dengan hadiah-hadiah. Terutama bila hadiah (barang) itu adalah sesuatu yang sangat diidam-idamkan istri Anda, dan bisa membuatnya senang.
Ketiga, sentuhlah ia dengan lembut. Rengkuhlah kedua tangannya, tatap matanya, dan ucapkan segepok kata cinta. Ciuman lembut di kening, pipi atau bibir menambah suasana romantis. Lakukanlah ketika Anda hendak berangkat ke kantor.
Keempat, luangkan waktu Anda untuk bisa bermesraan dengan sang istri. Tak ada salahnya, mengajak istri Anda untuk menonton film midnight show di akhir pekan saat anak-anak sudah terlelap. Atau mengajak makan malam di tempat- tempat yang romantis, berekreasi, mengunjungi museum atau pameran-pameran. Bisa juga mengunjungi perpustakaan setempat dan melihat-lihat beragam buku mengenai cinta, seks dan perkawinan.
Kelima, makan malam yang biasa-biasa saja di rumah pun bisa diciptakan menjadi tempat yang romantis. Ditemani lilin yang memancarkan cahaya temaram, baju yang sedikit formal dan alunan musik yang lembut.
Bila romatisme selalu Anda hidup-hidupkan dalam suasana perkawinan Anda, maka istri pun akan meresponya. Ia akan tampak bergairah. Termasuk dalam kehidupan seksual. Karena, istri yang paling menggairahkan adalah istri memiliki suami yang paling romantis.
Siapakah aku...?, Sampai sekarangpun aku masih mencari jati diriku..!, Entah sampai kapan.......
Cara Mendapatkan Romantisme. Romantis adalah suatu perasaan hati yang membuat kita merasakan apa yang kita inginkan. Apakah itu berdansa dengan seseorang yang Anda cintai dibawah kelip-kelip bintang atau mengedipkan mata ketika Anda bertemu pandangan dengannya. Romantis dapat membuat dunia nampak menjadi miliki berdua-setidaknya saat itu. Tetapi didunia saat ini dimana urusan datang tiada akhir, mungkin akan sulit untuk mencari waktu untuk menurutkan kata hati dalam waktu yang sempit.
Seringkali pasangan sibuk dengan anak-anak perlu memahami bahwa posisi anak mereka berada setelah pasangan tersebut. Kebahagian anak disandarkan pada hubungan yang dimiliki orang tua mereka masing-masing.
Bagi mereka yang merasa romantis, jangan merasa kehilangan harapan. Romantis menekankan pada pentingnya komunikasi dalam setiap hubungan dan pasangan seharusnya secara rutin bertemu disuatu tempat untuk berbicara. Berikut beberapa saran bagi mereka yang memiliki waktu terbatas.
Sisihkan waktu-Jadikan hubungan Anda menjadi prioritas.
Berkencan di waktu yang tidak biasa-Apakah Anda seorang yang telah menikah atau belum, berkencan saat makan pagi, diantara makan pagi dan makan siang atau saling bertemu untuk hanya sekedar minum setelah bekerja. dapat memelihara hubungan walau hanya sebentar. Menyewa pembantu-Biarkan pekerjaan rumah untuk sementara pembantu yang menyelesaikan, Anda dapat dengan leluasa untuk melakukan hal-hal romantis bersama-sama.
Habiskan waktu sendiri bersama-sama-Hal ini penting untuk menghubungkan kembali dengan pasangan Anda dan biarkan ia mengetahui apa yang sedang terjadi dalam hidup Anda. Pergi keluar dan lakukan sesuatu bersama.
Setiap orang bisa romantis. Mereka akan memperhatikan orang yang dicintai lebih atau mungkin sama dari diri mereka sendiri. Hanya perlu sedikit kreatif dan usaha untuk memiliki ide romantis dalam hubungan Anda.
Romantis Berarti Mesra ?
Konon, cewek lebih menyukai hal-hal romantis ketimbang pria. Tapi sebenarnya, apa arti romantisme bagi Anda? Ada banyak definisi romantis atau romantisme. Yang jelas, kata Robert Billingham, professor dari Indiana University, AS, romantisme itu bukan sekedar belaian lembut, kata-kata manis, kerlingan mata, dan sekota cokelat atau segudang pujian. "Bagi wanita, romantis adalah refleksi kepercayaan terhadap pasangannya," kata Billingham. "Seorang wanita akan menyadari, keintiman seksual melibatkan kerelaan untuk ‘menyerahkan diri’. Itu dilakukan karena dia percaya pada pasangannya." Romantisme wanita biasanya mengandung emosional. Seorang pelacur akan berkata, hubungan seks yang dilakukan bersama pacarnya, berbeda dengan yang dilakukan bersama pelanggannya. "Ketika ‘bekerja’, pelacur tak mempunyai keterikatan emosional." Sementara bagi pria, bersikap romantis lebih mengarah pada rasa kasih, sayang, provider dan protektor. "Ketika bersikap romantis, pria sebenarnya ingin mengatakan aku sayang kamu dan tak bermaksud jahat, maka percayalah padaku," ujar Billingham.
Tapi sayang, sedikit sekali pria yang melibatkan emosi dan kepercayaan dalam romantisme. Hal itu menyebabkan rasa kasih, sayang dan proteksi yang ingin disampaikan, kadang tak sampai tujuan. Menurut Billingham, pria lebih mengutamakan gairah dan seks dalam romantisme. Kenapa begitu? Seorang neurolog, Dr. James Olds menjelaskan, hal itu disebabkan oleh perbedaan struktur biologis dan seks antara pria dan wanita. "Itulah kenapa pria dan wanita memandang romantisme dari kacamata yang berbeda," ujar Olds, dari George Mason University, Virginia, AS.Jelasnya, "Pria memiliki persediaan sperma yang mungkin tak terbatas dan secara biologis, mereka telah terprogram untuk ‘menyebarkan benih-benih itu’. Dengan begitu, mereka hanya akan menganggap romantis bila seseorang mau menjadi tempat penyebaran benihnya."
Berubah Demi Pacar: Kudu !?
Banyak orang yang rela berubah demi kekasihnya. Entah karena diminta, atau keinginan sendiri. Bagaimana dengan Anda? Berubah menjadi pribadi yang lebih baik, jelas tak masalah. Malah, Cindy Haynes dalam The Book of Change, justru menyarankannya. Apalagi kalau didasari kesadaran pribadi.
"Berubah atau (tepatnya) kompromi demi kekasih, akan berdampak baik bagi hubungan. Apalagi bila perubahan itu positif dan memberi inspirasi bagi berdua. Tak ada salahnya, koq!" kata Haynes. Lalu, perubahan seperti apa yang bisa dibilang positif dan memberi inspirasi? Penampilan, seperti bila Anda dituntut tampil anggun dan seksi, padahal Anda adalah pribadi yang casual. Jangan frustasi, tapi coba temukan sisi baru yang tak pernah Anda rasakan. Kompromikan, sebatas mana Anda bisa merubahnya. Paling tidak, Anda nggak perlu berubah total. Berat badan. Wajar jika dia konsen pada berat badan.
Pasalnya, selain nggak enak dipandang, terlalu kurus atau terlalu 'ndut' itu tanda orang kurang sehat. Jangan tersinggung, tapi pikirkan sisi positifnya, kecuali Anda merasa nyaman dengan bobot tubuh sekarang. Merubah sifat. Ini yang paling susah, karena sifat itu udah bawaan. Tapi bila dia membawa Anda ke arah yang lebih baik, kenapa tidak? Apalagi jika (kata teman), Anda punya sederet sifat "jelek", seperti pemarah, pendendam, atau pemalas. Oke, kan kalau bisa diubah? Lebih smart. Maksudnya tentu bukan karena Anda bodoh, tapi dia akan merasa lebih bangga jika Anda bisa 'lebih' pintar. Ini bisa menambah semangat Anda untuk tampil sebagai pribadi yang lebih berkualitas. Sama sekali bukan perubahan yang buruk bukan? Intinya, sejauh perubahan yang dituntutnya berdampak baik, kita perlu pertimbangkan. Toh, bukan cuma untuk kebaikan hubungan asmara, tapi untuk kita juga! Ehm, kalo cinta semakin lekat, asyik kan...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar